Friday, December 10, 2010

Belajar dari Fireproof

Agenda les hari ini lagi beda,
Mr. Solikhin ngajakin buat nonton film.
Fireproof..
Film lama sebenarnya, rilis tahun 2008.

Tapi buat orang yang kampung yang jarang banget nonton film, jelas judul itu belum pernah aku liat..

Di film ini diceritain, bagaimana pasangan suami istri yang sedang mengalami gejolak dalam pernikahan mereka.
Nggak ada yang mau ngalah, egois..
Semua cuma mikirin apa yang udah dilakukannya.
Apa saja yang dia lakukan untuk memenuhi 'kebutuhan' mereka.
Tapi mereka nggak mau mengerti, apa yang telah dilakukan pasangannya.

Semua berpikir, "Aku sudah bekerja seperti ini, untuk ini itu, tolong hargai aku"
Jadilah rumah tangga mereka kacau, tidak ada pengertian.
Dan..
Disaat itu, masuklah sosok laki-laki lain di kehidupan sang istri.
Tapi jangan salah Caleb, sang suami tidak diam begitu saja.
Walo awalnya dia males berusaha, dengan anjuran ayahnya, dia melakukan Tantangan Cinta selama 40 hari..

Caleb merubah perilakunya terhadap sang istri, Cate.
Awalnya mungkin terpaksa, namun akhirnya, dia tulus melakukan semua perubahan itu..

Dan, bisa ditebak, mereka bisa melanjutkan hidup dengan bahagia dan dikaruniai anak..
Wanna Check the trailer?

Yup..
cerita seperti itu mungkin sering banget kejadian di kehidupan kita.
simpel, egois.
susah banget melihat sesuatu dari sisi orang lain, bukan melulu sisi kita.
Kita selalu merasa, aku melakukan hal yang lebih penting, lebih hebat dan berguna buat kita..
Tapi apa balasanmu? mana penghargaanmu?

Sering kita bertengkar atau berdebat karena kita nggak mau berpikir dari sisi yang lain.
kenapa?
karena ketika melihat dari sisi yang lain, mungkin saja kita akan salah.
Kita tidak benar.
Tapi, dengan melihat dari sisi yang lain, akan lebih banyak hal yang kita dapat..

tapi, memang sulit...

Why Ayam Kampoe(s)ng?

Ayam Kampoe(s)ng...??

awalnya memang bingung mau pake nama apa.
sampai akhirnya memilih 2 kata yang sedikit banyak merepresentasikan siapa aku.
kenapa ayam kampoe(s)ng?
ayam kampoes atau ayam kampoeng sih yang aku banget?

ayam kampoeng sebenarnya.
kata kampoeng sendiri menjelaskan kalau aku ini asli anak kampoeng, nggak tahu kampungan ato nggak.
yang jelas, saya asli orang kampoeng.

then, kenapa ayam?
karena ayam itu universal.
dimanapun, siapapun, kenal dan suka ayam...
kecuali orang yang alergi ayam kali ya...
dan ayam mengalami rabun ketika senja menjelang, aku banget....
jadi, kata ayam rasanya oke,,
berharap aku juga bakal disukai orang dimanapun dan siapapun...

trus, kenapa ada sisipan (s) di kampoengnya?
usil, iseng...

bukan karena aku adalah ayam kampoes!!! itu yang paling penting...
Hanya sedikit terusik,
kebanyakan ayam kmpus, bekerja untuk memenuhi keinginannya..
gaya hidup,
so, jado mikir, apa untuk menghidupi diri, sebagai gadis kampoeng, harus jadi ayam kampoes??
uhm.. who knows..????